yTgHrJNGzV02Lg3RjKe6YGboXHd6n74ahZPu0z0D
Bookmark

12 Hal yang Perlu Disiapkan Sebelum Resign

Bagi sebagian orang, mengambil keputusan untuk resign bukanlah hal yang mudah. Ada banyak pertimbangan yang harus diambil sebelum akhirnya mengambil langkah tersebut. Oleh karena itu, persiapan yang matang sangatlah penting.

Dalam artikel ini, kami akan membahas beberapa hal yang perlu dipersiapkan sebelum resign untuk memastikan proses tersebut berjalan dengan lancar. Jangan khawatir, kami akan memandu Anda langkah demi langkah agar dapat merencanakan proses resign dengan benar.
12 Hal yang Perlu Disiapkan Sebelum Resign

Evaluasi Alasan Resign

Sebelum memutuskan untuk resign, perlu dilakukan evaluasi terhadap alasan mengapa Anda ingin mengakhiri hubungan kerja dengan perusahaan. Dalam melakukan evaluasi ini, Anda perlu merenungkan tujuan pribadi dan profesional, kepuasan kerja, serta masalah-masalah yang mungkin menjadi penyebab keputusan untuk resign.

Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah mencari tahu apa yang menjadi penyebab keinginan untuk resign. Apakah karena masalah internal di perusahaan atau karena ingin mencari pengalaman baru? Ataukah karena ingin fokus pada pengembangan diri?

Setelah mengetahui alasan yang mendasari keinginan untuk resign, perlu dilakukan evaluasi terhadap dampak dari keputusan tersebut. Pertimbangkan juga apakah resign merupakan pilihan yang tepat dalam mencapai tujuan pribadi dan profesional Anda.

Dalam melakukan evaluasi alasan resign, perlu diingat bahwa keputusan ini akan berdampak pada karir dan keuangan Anda. Oleh karena itu, diperlukan pertimbangan matang sebelum mengambil langkah untuk resign dari pekerjaan.

Menyiapkan Keuangan

Sebelum melakukan resign, sangat penting untuk mempersiapkan keuangan agar proses resign lebih lancar. Di bawah ini adalah beberapa tips yang bisa dilakukan:
  • Menabung. Sebelum resign, coba untuk menabung sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Disarankan agar menabung minimal 3-6 bulan gaji sebagai dana darurat.
  • Mengatur Anggaran. Sebelum resign, pastikan untuk mengatur pengeluaran dengan lebih efisien. Prioritaskan kebutuhan yang memang benar-benar penting.
  • Menghitung Kewajiban Keuangan. Pastikan untuk menghitung kewajiban keuangan yang ada seperti cicilan, tagihan kartu kredit, dan lain-lain. Hal ini akan membantu anda memastikan bahwa masih ada sisa uang setelah membayar semua kewajiban tersebut.
Persiapan keuangan yang matang sangat penting untuk memastikan bahwa anda dapat mengatasi segala bentuk tantangan finansial saat proses resign berlangsung.

Jika anda memiliki tanggungan keuangan yang besar, maka sebaiknya menunda rencana resign untuk sementara waktu atau mencari pekerjaan baru terlebih dahulu sebelum melakukan resign.

Mempersiapkan Pencarian Kerja Baru

Ketika memutuskan untuk resign, penting untuk mempersiapkan diri dalam mencari pekerjaan baru. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu:
  1. Perbarui resume Anda. Pastikan bahwa resume Anda terbaru dan mencakup pengalaman kerja terbaru Anda. Jika Anda belum pernah membuat resume sebelumnya, cari contoh resume online atau cari bantuan dari teman atau profesional.
  2. Bangun jaringan profesional. Pertahankan dan kembangkan hubungan Anda dengan rekan kerja, teman, atau anggota asosiasi profesional. Mereka dapat memberikan referensi atau membantu Anda menemukan pekerjaan yang sesuai dengan minat dan keterampilan Anda.
  3. Perluas pengetahuan Anda. Perbanyak informasi tentang industri atau bidang yang Anda minati. Ikuti seminar atau kursus online untuk meningkatkan pengetahuan Anda dalam bidang tersebut.
  4. Melamar pekerjaan. Terus pantau portal lowongan kerja online atau situs web perusahaan, dan ajukan lamaran sesuai dengan minat dan keterampilan Anda. Pastikan bahwa Anda memenuhi persyaratan dan mengirimkan lamaran dengan waktu yang cukup.
  5. Siapkan diri untuk wawancara. Jika Anda dipanggil untuk wawancara, pastikan bahwa Anda memahami perusahaan yang Anda lamar, praktek wawancara yang baik dan persiapkan jawaban yang relevan dan terstruktur terhadap pertanyaan yang mungkin muncul.
Sebelum diberitahu dalam waktu yang tepat, jangan sebarkan informasi tentang rencana resign Anda pada rekan kerja Anda. Informasi yang tersebar dapat memiliki dampak negatif pada karir Anda atau hubungan Anda dengan rekan kerja Anda.

Mengajukan Cuti atau Izin

Mengajukan Cuti atau Izin
Jika Anda merasa perlu menyiapkan diri sebelum meninggalkan pekerjaan, mengajukan cuti atau izin bisa menjadi solusi alternatif. Pastikan Anda memahami aturan cuti atau izin yang berlaku di perusahaan tempat Anda bekerja.

Sebelum mengajukan permohonan cuti atau izin, pastikan Anda telah menyelesaikan beberapa tugas penting, seperti mempersiapkan dokumen resign dan mengevaluasi alasan resign. Jika perusahaan memerlukan pemberitahuan sebelum cuti atau izin, pastikan Anda memberikan pemberitahuan tepat waktu.

Jika Anda memilih untuk mengambil cuti atau izin sebelum resign, pastikan Anda mempertimbangkan masa transisi dan menyelesaikan tugas-tugas penting sebelum meninggalkan perusahaan. Pastikan Anda juga menjaga profesionalisme dan etika kerja selama masa transisi ini.


Menyiapkan Dokumen Resign

Sebelum mengajukan pengunduran diri dari pekerjaan, pastikan untuk menyiapkan semua dokumen yang dibutuhkan. Berikut adalah beberapa dokumen yang harus disiapkan:
  • Surat pengunduran diri. Surat resmi yang berisi pemberitahuan mengenai niat untuk mengundurkan diri dan tanggal terakhir bekerja.
  • Surat pernyataan. Jika perusahaan mengharuskan karyawan untuk menandatangani surat pernyataan, pastikan untuk menyelesaikannya sebelum meninggalkan pekerjaan. Surat pernyataan ini bisa berisi keterangan bahwa seluruh aset perusahaan sudah dikembalikan atau kewajiban-kewajiban lainnya.
  • Nota serah terima tugas. Dokumen yang berisi daftar tugas dan tanggung jawab yang harus diserahkan kepada rekan kerja setelah pengunduran diri.
  • Surat rekomendasi. Jika ingin meminta surat rekomendasi dari atasan, pastikan untuk meminta dengan sopan dan memberikan alasan yang jelas. Surat rekomendasi ini akan berguna dalam mencari pekerjaan baru.
Pastikan bahwa semua dokumen ini sudah tersedia sebelum mengajukan pengunduran diri. Hal ini akan membantu proses pengunduran diri menjadi lebih lancar dan terhindar dari masalah di kemudian hari.

Berbicara dengan Atasan atau HRD

Setelah mengevaluasi alasan resign dan menyiapkan keuangan, hal selanjutnya yang perlu disiapkan adalah berbicara dengan atasan atau HRD. Hal ini penting untuk menjaga hubungan yang baik dengan perusahaan dan memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk mencari pengganti yang cocok.

Pertama, pastikan untuk memberitahu atasan atau HRD dengan cara yang tepat dan profesional. Lakukan pertemuan tatap muka untuk membicarakan niat Anda untuk resign dan sampaikan alasan Anda dengan jelas dan sopan.

Apabila mungkin, siapkan juga rencana transisi untuk membantu perusahaan dalam mempersiapkan pengganti Anda. Berikan informasi mengenai proyek atau tugas yang sedang atau akan Anda kerjakan sehingga perusahaan dapat merencanakan penggantian Anda dengan lebih baik.

Tips Berbicara dengan Atasan atau HRD

Pastikan untuk membicarakan keputusan Anda dengan atasan atau HRD secara profesional dan sopan. Jangan lupa untuk menyiapkan rencana transisi jika mungkin.

Berikut adalah beberapa tips untuk membantu Anda dalam berbicara dengan atasan atau HRD:
  • Pilih waktu yang tepat dan hindari memberitahu mereka di saat yang kurang tepat seperti saat atasan atau HRD sedang sibuk atau sedang dalam mood yang buruk.
  • Siapkan diri Anda untuk menerima tanggapan dan tanggapan yang mungkin tidak sesuai dengan harapan Anda. Tetap tenang dan profesional dalam menjawab apa pun pertanyaan atau kekhawatiran yang mungkin mereka miliki.
  • Sampaikan rasa terima kasih Anda atas kesempatan yang telah diberikan oleh perusahaan dan pastikan mereka mengetahui bahwa Anda telah mempertimbangkan keputusan ini dengan matang.
  • Jangan lupa untuk menjaga hubungan yang baik dengan mereka, meskipun Anda akan resign. Hubungan positif dengan atasan dan HRD dapat membantu saat Anda membutuhkan referensi atau koneksi di masa depan.

Menginformasikan Rekan Kerja

Menginformasikan Rekan Kerja
Selain berbicara dengan atasan atau HRD, Anda perlu menginformasikan rekan kerja tentang rencana resign Anda. Ini penting agar rekan kerja dapat mempersiapkan diri dalam menghadapi pergantian Anda dan juga untuk memastikan bahwa hubungan kerja Anda tetap positif dan profesional hingga akhir.

Ada beberapa hal yang perlu Anda pertimbangkan ketika menginformasikan rekan kerja tentang resign. Pertama, pastikan Anda memberi tahu rekan kerja yang perlu tahu, seperti rekan kerja di tim Anda atau rekan kerja yang sering bekerja sama dengan Anda. Kedua, cari waktu yang tepat untuk menyampaikan kabar tersebut, misalnya setelah selesai rapat atau di luar jam kerja. Ketiga, pastikan Anda menjaga sikap dan nada yang profesional serta menghindari menyebarkan isu negatif tentang perusahaan atau atasan Anda.

Anda juga bisa mempertimbangkan untuk memberi tahu rekan kerja secara pribadi sebelum membuat pengumuman resmi ke seluruh kantor. Ini bisa membantu memastikan bahwa mereka merasa dihormati dan diapresiasi.


Menyiapkan Jadwal Tinggalan

Setelah menentukan alasan dan mempersiapkan keuangan serta dokumen resign, tahap selanjutnya adalah menentukan jadwal tinggalan. Perusahaan biasanya memiliki peraturan mengenai jangka waktu pemberitahuan sebelum meninggalkan pekerjaan, yang harus dipatuhi oleh karyawan. Jika tidak ada peraturan yang ditetapkan, sebaiknya memberikan pemberitahuan secepatnya untuk memberikan waktu bagi perusahaan dalam menyiapkan proses pergantian.

Langkah-langkah Mengatur Jadwal Tinggalan
  1. Periksa kontrak kerja. Periksa syarat dan ketentuan dalam kontrak kerja mengenai jangka waktu pemberitahuan. Pastikan untuk menaati ketentuan yang ada.
  2. Berbicara dengan atasan. Beritahukan keputusan Anda secara resmi kepada atasan dan diskusikan kapan jadwal tinggalan yang tepat. Jangan lupa untuk tetap menghormati atasan dan memberikan pemberitahuan secepat mungkin memberikan waktu bagi perusahaan untuk mencari pengganti.
  3. Rencanakan pekerjaan. Sebelum menyerahkan tugas dan tanggung jawab kepada rekan kerja, pastikan untuk menyelesaikan seluruh tugas yang diberikan dan memberikan laporan lengkap mengenai proyek yang dikerjakan. Bantu rekan kerja untuk memahami pekerjaan Anda agar transisi berjalan lebih lancar.
Menyiapkan jadwal tinggalan yang baik dan benar akan membantu mempertahankan hubungan baik dengan perusahaan dan rekan kerja. Selain itu, penting untuk tetap professional selama masa transisi dan membantu memastikan keberhasilan kerja tim setelah kepergian Anda.

Menjaga Etika Kerja

Saat kamu memasuki periode resign, ingatlah bahwa kamu masih merupakan karyawan perusahaan hingga hari terakhir kamu kerja. Oleh karena itu, menjaga etika kerja dan perilaku profesional sangat penting. Berikut beberapa hal yang harus kamu perhatikan:
  • Tujuan Positif: Bersemangat dan menjalankan pekerjaan hingga hari terakhirmu di perusahaan. Ingatlah bahwa etika kerja dapat memengaruhi reputasimu di masa depan.
  • Hubungan yang baik: Jangan membiarkan perasaan emosional mengambil alih, dan jangan pernah mencoba untuk "membakar jembatan". Pertahankan hubungan baik dengan rekan kerja dan atasanmu, karena siapa tahu kamu akan membutuhkan referensi dari mereka di masa depan.
  • Pekerjaan yang menumpuk: Jangan meninggalkan pekerjaanmu menumpuk hanya karena kamu sudah memutuskan untuk resign. Selesaikan tugas-tugas pentingmu dengan baik dan transfer tanggung jawabmu dengan akurat.
Ingatlah bahwa resign tidak berarti kamu harus berhenti bekerja. Kamu tetap harus menyelesaikan pekerjaanmu sebaik mungkin hingga hari terakhirmu, dan meninggalkan kesan yang baik dalam catatan pribadi dan perusahaan.

Menyusun Rencana Keuangan Jangka Pendek

Setelah memutuskan untuk resign, penting untuk menyusun rencana keuangan jangka pendek agar dapat mengatasi masalah finansial selama masa transisi. Berikut adalah beberapa tips yang dapat dilakukan:
  • Periksa uang pensiun dan manfaat lainnya yang dapat ditarik sebelum meninggalkan pekerjaan.
  • Buat daftar pengeluaran bulanan dan atur ulang anggaran agar dapat hidup sesuai kemampuan finansial.
  • Anda dapat mencari sumber penghasilan tambahan untuk sementara waktu.
  • Pertimbangkan untuk menjual barang-barang yang tidak diperlukan atau mengurangi biaya langganan yang tidak penting.
  • Hindari mengambil hutang atau melakukan pembelian besar-besaran sebelum memperoleh penghasilan baru.
Menyusun rencana keuangan yang baik dapat membantu mengurangi stres dan menjamin stabilitas finansial selama masa transisi.


Mengurus Administrasi Akhir

Sebelum meninggalkan pekerjaan, pastikan untuk menyelesaikan semua administrasi akhir terkait pekerjaan. Ini termasuk pengembalian semua properti perusahaan, membayar tagihan atau gaji yang masih tertunggak, dan mengupdate informasi pribadi.
  • Pengembalian Properti Perusahaan. Kembalikan semua properti perusahaan seperti laptop, buku catatan, dan alat kantor lainnya.
  • Pembayaran Tagihan atau Gaji yang Tertunggak. Pastikan untuk membayar semua tagihan yang masih tertunggak seperti tagihan kartu kredit atau cicilan kendaraan. Jangan lupa untuk menerima gaji akhir Anda dan memastikan bahwa semua hak karyawan lainnya juga sudah terpenuhi.
  • Mengupdate Informasi Pribadi. Informasikan kepada semua pihak terkait seperti bank atau asuransi kesehatan bahwa Anda akan mengundurkan diri dari pekerjaan. Pastikan untuk mengupdate alamat dan nomor telepon terbaru agar tidak kehilangan kontak.
Tip: Pastikan untuk menyelesaikan semua administrasi akhir sebelum meninggalkan tempat kerja. Hal ini akan memastikan bahwa tidak ada masalah yang akan muncul di kemudian hari dan juga dapat membantu menjaga hubungan Anda dengan mantan atasan dan rekan kerja tetap baik.

Menjaga Kesehatan Mental dan Emosional

Resign dari pekerjaan tidak hanya berdampak pada kondisi keuangan dan karir, tetapi juga bisa memengaruhi kesehatan mental dan emosional seseorang. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kesehatan mental dan emosional selama proses resign.

Beberapa cara untuk menjaga kesehatan mental dan emosional selama proses resign antara lain:
  • Mencari dukungan dari keluarga, teman, atau terapis
  • Menjaga pola tidur dan pola makan yang sehat
  • Berkonsultasi dengan dokter atau ahli kesehatan mental jika merasa perlu
  • Membuat daftar kegiatan positif yang dapat dilakukan selama waktu luang
  • Berolahraga secara teratur untuk menjaga kesehatan fisik dan mental
Menjaga kesehatan mental dan emosional merupakan hal yang penting dan harus diprioritaskan selama proses resign. Jangan ragu untuk mencari bantuan jika dirasa diperlukan.

FAQ

Berikut adalah pertanyaan umum tentang hal-hal yang perlu disiapkan sebelum resign:

Berapa lama saya harus memberikan pemberitahuan sebelum resign?

Berdasarkan hukum ketenagakerjaan di Indonesia, Anda harus memberikan pemberitahuan minimal 30 hari sebelum tanggal resign. Namun, beberapa perusahaan mungkin memiliki persyaratan yang lebih lama, jadi pastikan untuk memeriksa kontrak kerja Anda.

Apa yang harus saya lakukan jika saya ingin mengajukan cuti sebelum resign?

Anda perlu memeriksa kebijakan cuti perusahaan Anda dan memberikan permohonan cuti secara tertulis ke HRD. Pastikan Anda memberikan pemberitahuan yang cukup dan memperhitungkan sisa cuti Anda sehingga tidak merugikan perusahaan.

Apakah saya perlu memberikan alasan kepada atasan saya ketika mengajukan resign?

Tidak perlu memberikan alasan secara rinci, tetapi penting untuk memberikan penjelasan yang jelas dan profesional. Anda dapat menyebutkan alasan umum seperti pencarian tantangan baru atau kesempatan untuk memperluas pengalaman Anda.

Bagaimana saya dapat mempersiapkan keuangan saya sebelum resign?

Anda perlu menyimpan sejumlah dana yang cukup untuk mengatasi pengeluaran rutin selama periode pencarian kerja baru. Anda juga harus mempertimbangkan kewajiban keuangan lainnya seperti cicilan hutang dan membentuk rencana keuangan jangka pendek.

Apa yang harus saya lakukan jika atasan saya tidak merespons permohonan resign saya?

Jika Anda tidak mendapatkan tanggapan dari atasan atau HRD, sebaiknya Anda menghubungi mereka melalui email atau surat resmi sebagai bukti pemberitahuan. Jangan menunggu sampai batas waktu pemberitahuan habis sebelum mengambil langkah tersebut.

Apakah saya dapat meminta surat referensi atau rekomendasi dari atasan saya?

Tentu saja, Anda dapat meminta surat referensi atau rekomendasi dari atasan Anda setelah memberikan pemberitahuan resmi. Pastikan untuk menyatakan permintaan Anda dengan sopan dan profesional.
Posting Komentar

Posting Komentar